Di Indonesia, produk makanan hewan peliharaan tidak wajib memiliki izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) seperti makanan untuk manusia. Hal ini karena BPOM hanya mengawasi produk makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetik yang dikonsumsi atau digunakan oleh manusia.
Namun, makanan hewan peliharaan tetap harus memenuhi standar kualitas dan keamanan tertentu.
Mengetahui kualitas dog food di Indonesia membutuhkan perhatian terhadap label, komposisi, dan regulasi yang berlaku. Di Indonesia, standar kualitas makanan hewan peliharaan tidak seketat standar untuk makanan manusia, tetapi tetap ada beberapa acuan yang bisa membantu Anda menentukan apakah produk tersebut berkualitas. Berikut adalah panduan dan informasi tentang standar dog food:
1. Standar dan Regulasi untuk Dog Food di Indonesia
Makanan hewan peliharaan di Indonesia diatur oleh:
- Kementerian Pertanian (Kementan): Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengawasi pendaftaran dan perizinan produk pakan hewan.
- Izin edar: Dog food yang dijual di Indonesia harus memiliki izin edar dari Kementan, yang menandakan bahwa produk tersebut telah dievaluasi keamanannya.
- Cari label nomor registrasi atau izin dari Kementan pada kemasan dog food.
2. Sertifikasi dan Standar Internasional
Banyak dog food di Indonesia, terutama produk impor, mengikuti standar internasional berikut:
- AAFCO (Association of American Feed Control Officials):
- Standar ini digunakan di Amerika Serikat untuk memastikan dog food memiliki nutrisi yang seimbang dan aman dikonsumsi.
- Produk yang mematuhi standar AAFCO biasanya mencantumkan pernyataan seperti “Complete and Balanced” di kemasan.
- FEDIAF (European Pet Food Industry Federation):
- Standar ini digunakan di Eropa dan mirip dengan AAFCO.
Jika dog food mencantumkan salah satu standar ini di kemasan, itu menunjukkan bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan nutrisi internasional.
3. Cara Mengetahui Kualitas Dog Food
a. Periksa Komposisi Bahan
- Sumber Protein Berkualitas Tinggi:
- Cari dog food yang mencantumkan daging, ikan, atau ayam sebagai bahan utama (contoh: “chicken meal,” “salmon”).
- Hindari dog food yang menggunakan “by-products” (produk sampingan) atau bahan pengisi seperti jagung dan kedelai dalam jumlah besar.
- Lemak Sehat:
- Lemak dari sumber seperti minyak ikan atau lemak ayam baik untuk kesehatan kulit dan bulu anjing.
- Tanpa Pewarna atau Pengawet Buatan:
- Pilih dog food tanpa pewarna buatan (misalnya, warna merah atau hijau) atau pengawet kimia seperti BHA/BHT.
b. Kandungan Nutrisi
- Protein: Idealnya 18–22% untuk anjing dewasa dan 22–32% untuk anak anjing.
- Lemak: 8–20%, tergantung pada aktivitas anjing.
- Karbohidrat: Hindari produk dengan karbohidrat berlebih (seperti tepung jagung atau gandum).
c. Periksa Label Nutrisi
- Cari label yang menyatakan makanan tersebut “Complete and Balanced” untuk usia dan kebutuhan anjing Anda (puppy, dewasa, atau senior).
4. Rekomendasi Dog Food Berkualitas
Dog Food Impor
- Royal Canin
- Hill’s Science Diet
- Orijen
- Acana
- Purina Pro Plan
Dog Food Lokal
- Bolt Dog Food
- Super Dog
- Pro Balance
Dog food lokal biasanya lebih terjangkau, tetapi pastikan mereka memiliki kandungan nutrisi yang sesuai dan bahan-bahan berkualitas.
5. Tips Memilih Dog Food
- Perhatikan Kebutuhan Anjing Anda: Pilih dog food berdasarkan usia, ukuran, dan kondisi kesehatan (misalnya, alergi atau sensitivitas pencernaan).
- Coba dalam Jumlah Kecil: Sebelum membeli dalam jumlah besar, coba dalam porsi kecil untuk melihat apakah anjing Anda cocok dengan makanan tersebut.
- Konsultasi dengan Dokter Hewan: Jika ragu, tanyakan rekomendasi dokter hewan, terutama untuk anjing dengan kebutuhan khusus.
Kesimpulan
Meskipun tidak ada standar lokal seperti BPOM untuk makanan hewan, dog food yang berkualitas tinggi biasanya memiliki izin dari Kementerian Pertanian dan/atau sertifikasi internasional seperti AAFCO atau FEDIAF. Fokuslah pada komposisi, kualitas bahan, dan kecocokan makanan tersebut dengan kebutuhan anjing Anda untuk memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang optimal.