Memberikan pertolongan pertama pada hewan, baik yang terlantar maupun peliharaan, bisa sangat membantu menyelamatkan nyawa mereka dalam situasi darurat. Berikut ini panduan umum untuk memberikan pertolongan pertama pada hewan yang cedera atau dalam keadaan kritis.
1. Tetap Tenang dan Pastikan Keamanan
- Hewan yang terluka atau kesakitan cenderung menjadi agresif atau panik. Gunakan sarung tangan untuk melindungi diri dari gigitan atau cakaran.
- Berhati-hati saat mendekati hewan jalanan, karena mereka mungkin lebih takut atau waspada terhadap manusia.
2. Evaluasi Kondisi Hewan
- Periksa apakah hewan bernapas dengan normal, ada tanda-tanda pendarahan, atau menunjukkan gejala luka atau trauma lainnya.
- Jika hewan tampak tidak responsif, lemas, atau mengalami kesulitan bernapas, ini memerlukan penanganan segera.
3. Pertolongan Pertama pada Luka atau Pendarahan
- Luka Terbuka: Bersihkan luka dengan air bersih atau larutan saline jika ada. Jika darah terus mengalir, tekan luka dengan kain bersih atau perban untuk menghentikan pendarahan.
- Luka Tertutup: Kompres bagian yang bengkak atau memar dengan es yang dibungkus kain selama 10-15 menit untuk mengurangi pembengkakan.
- Pendarahan Berat: Jika ada pendarahan yang tidak berhenti, tekan luka dengan kuat dan segera cari bantuan ke dokter hewan.
4. Pertolongan Pertama pada Kesulitan Bernapas atau Tersedak
- Tersedak: Jika hewan tersedak dan menunjukkan tanda-tanda seperti batuk keras atau berusaha mengeluarkan sesuatu dari mulutnya, periksa apakah ada benda asing. Jika terlihat, cobalah untuk mengambilnya dengan hati-hati menggunakan jari atau pinset. Jangan mendorong benda lebih jauh ke dalam tenggorokan.
- Sesak Napas: Bawa hewan ke tempat yang memiliki udara segar dan longgarkan ikatan di leher jika ada. Jika pernapasan tidak kunjung membaik, segera cari bantuan medis.
5. Pertolongan Pertama pada Keracunan
- Gejala Keracunan: Muntah, diare, kejang, drooling (keluar air liur berlebihan), atau hewan tampak lemas.
- Langkah Penanganan:
- Jangan memaksakan hewan untuk muntah, kecuali diarahkan oleh dokter hewan.
- Jika diketahui jenis racunnya, kumpulkan informasi atau kemasannya agar dokter hewan bisa memberi penanganan yang tepat.
- Segera bawa ke dokter hewan untuk mendapatkan bantuan.
6. Pertolongan Pertama pada Patah Tulang atau Dislokasi
- Jangan mencoba meluruskan tulang yang patah atau dislokasi, karena dapat memperparah cedera.
- Buatlah penyangga sederhana dengan kain atau perban di sekitar tulang yang patah untuk mencegah gerakan lebih lanjut, dan segera bawa ke dokter hewan.
7. Pertolongan Pertama untuk Kejang
- Jangan menyentuh atau menahan tubuh hewan selama kejang, tetapi pastikan hewan berada di tempat yang aman tanpa benda keras di sekitarnya yang bisa melukainya.
- Setelah kejang berhenti, jaga hewan tetap tenang dan hangat. Segera bawa hewan ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
8. Pertolongan Pertama pada Hewan yang Terpapar Panas Berlebih (Heatstroke)
- Gejala seperti terengah-engah, drooling, lemas, atau muntah bisa menjadi tanda heatstroke pada hewan.
- Segera pindahkan hewan ke tempat yang sejuk. Berikan air minum dalam jumlah sedikit tapi sering.
- Gunakan kain basah untuk menyejukkan tubuh hewan di bagian kepala, leher, dan perut. Jangan gunakan air es, karena perubahan suhu mendadak bisa berbahaya.
- Segera bawa hewan ke dokter hewan.
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pertolongan Pertama pada Hewan
- Panggil Bantuan Profesional: Setelah memberikan pertolongan pertama, segera bawa hewan ke klinik hewan atau hubungi dokter hewan terdekat.
- Perhatikan Tanda Stres pada Hewan: Hewan yang panik atau kesakitan bisa menjadi agresif. Usahakan untuk tenang dan hindari gerakan mendadak.
- Selalu Pakai Sarung Tangan: Hal ini penting, terutama saat menangani hewan jalanan yang mungkin membawa penyakit atau terinfeksi.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan dalam Pertolongan Pertama pada Hewan
- Jangan Memberikan Obat Manusia: Obat manusia, seperti parasetamol atau ibuprofen, bisa sangat berbahaya bagi hewan.
- Jangan Memaksa Hewan untuk Makan atau Minum: Pada hewan yang lemas atau tidak responsif, memaksa mereka untuk makan atau minum bisa menyebabkan tersedak.
- Jangan Mencoba Meluruskan Patah Tulang atau Dislokasi: Ini bisa memperparah kondisi hewan. Beri penyangga sederhana saja dan biarkan dokter hewan yang menangani.
Dengan memahami pertolongan pertama pada hewan, Anda dapat membantu hewan peliharaan atau hewan jalanan dalam keadaan darurat.
Cara Memberi CPR Pada Hewan
Memberikan CPR pada hewan seperti anjing atau kucing sebenarnya mirip dengan prosedur pada manusia, tetapi ada beberapa perbedaan penting terkait anatomi dan ukuran tubuh hewan. Berikut ini panduan dasar untuk memberikan CPR pada hewan peliharaan:
Langkah-langkah Memberikan CPR pada Hewan
- Cek Respons dan Kondisi Hewan
- Pastikan hewan benar-benar tidak sadar dan tidak bernapas atau detak jantungnya berhenti.
- Cobalah untuk memeriksa napas atau detak jantung di bagian dada atau di area pangkal paha.
- Posisikan Hewan
- Letakkan hewan berbaring di sisi kanannya di atas permukaan yang keras dan rata.
- Pastikan leher hewan lurus agar jalur napasnya terbuka.
- Lakukan Kompresi Dada
- Untuk Hewan Kecil (Kurang dari 15 kg, seperti kucing atau anjing kecil):
- Gunakan satu tangan, dengan ibu jari dan jari lainnya menekan dada hewan di sekitar jantungnya.
- Tekan sekitar 1-1,5 cm (untuk kucing atau anjing kecil) dengan ritme 100-120 kali per menit.
- Untuk Hewan Lebih Besar (Lebih dari 15 kg, seperti anjing besar):
- Letakkan satu tangan di bagian bawah dada, dan tangan lainnya di atas, di bagian tengah dada di sekitar jantung.
- Tekan dada hewan sekitar 2,5-4 cm sesuai ukuran hewan dengan ritme 100-120 kali per menit.
- Beri Napas Buatan
- Periksa dan Bersihkan Mulut Hewan: Pastikan tidak ada benda asing yang menyumbat jalur napas.
- Tutup Mulut Hewan dan Beri Napas ke Hidungnya:
- Tutup mulut hewan, dan tiup ke hidungnya (sekitar 1-2 napas setiap 30 kompresi dada).
- Amati dada hewan untuk memastikan ia mengembang dengan setiap napas.
- Lakukan Siklus CPR hingga Bantuan Tiba atau Hewan Kembali Sadar
- Lanjutkan siklus kompresi dada dan napas buatan dengan ritme yang stabil.
- Berhenti hanya jika bantuan profesional tiba atau hewan menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Hal yang Harus Diperhatikan dalam CPR pada Hewan
- Berhati-hati dengan Kompresi Dada pada Hewan Kecil: Hewan kecil seperti kucing atau anjing miniatur rentan mengalami cedera jika ditekan terlalu keras.
- Jangan Berikan Napas Berlebihan: Hembusan yang terlalu kuat bisa merusak paru-paru hewan kecil.
- Perhatikan Ritme dan Kedalaman: Kedalaman kompresi harus sesuai ukuran hewan agar efektif, tetapi tidak menyebabkan cedera.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan dalam CPR pada Hewan
- Jangan Berikan CPR Jika Tidak Perlu: Pastikan hewan benar-benar tidak bernapas atau tidak ada detak jantung sebelum memberikan CPR. Jangan memberikan CPR jika hewan hanya pingsan atau mengalami kesulitan napas ringan.
- Jangan Hentikan Tiba-tiba: Jika memerlukan istirahat, minta bantuan orang lain untuk mengambil alih sementara.
- Jangan Memiringkan Kepala Hewan Terlalu Berlebihan: Memiringkan kepala atau leher hewan terlalu jauh bisa menyumbat jalur napas, terutama untuk anjing atau kucing.
Jika CPR berhasil dan hewan mulai bernapas kembali, segera bawa hewan tersebut ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.